Kamis, 08 Desember 2011

Makalah Menurunnya Minat Baca Anak

BAB I
A. Pendahuluan
                1. Latar Belakang
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis bisa juga dibaca. Tampilan komputer dapat pula dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri. Minat membaca ditunjukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca. (Darmono : 2001)
Dengan membaca pula seseorang akan terbentuk kepribadiannya menjadi lebih baik. Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmani, mental, rohani, emosional, maupun sosial. Semua ini telah ditatanya dalam caranya yang khas, di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dari tingkah lakunya dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya. (Heuken :1989)
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan minat baca masyarakatnya masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hasil survei yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkompeten. Di antaranya survei Internasional Associations for Evaluation of Educational (IEA) pada tahun 1992 menyebutkan kemampuan membaca murid-murid Sekolah Indonesia berada pada urutan ke 29 dari 30 negara di dunia. Sedangkan BPS tahun 2006 mempublikasikan, membaca bagi masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan sebagai sumber untuk mendapatkan informasi. Masyarakat lebih memilih menonton televisi (85,9%) dan mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca (23,5%). Artinya , membaca untuk mendapatkan informasi baru dilakukan oleh 23,5% dari total penduduk Indonesia. Masyarakat lebih suka mendapatkan informasi dari televisi dan radio daripada membaca. Dengan data ini terbukti bahwa membaca belum menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Membaca belum menjadi prioritas untuk mendapatkan ilmu dan informasi yang baru. Membaca masih menjadi kebutuhan pelengkap dan tidak dijadikan sebagai sebuah tradisi dalam kehidupan.
Faktor - faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca seseorang adalah faktor individu antara lain karena faktor intelegansia, usia, jenis kelamin, kemampuan membaca, sikap serta kebutuhan psikilogis. Adapun yang bersifat institusional meliputi tersedianya bahan bacaan yang sesuai, latar belakang, orang tua, gutu, televisi, serta film. Faktor lainnya adalah pola pendidikan dan sikap guru. Selain keluarga, yang termasuk dalam kategori institusi adalah pola pendidikan di negeri ini, proses belajar mengajar di sekolah berjalan pada satu arah. Guru dianggap mengetahui informasi utama, termasuk dalam hal menerangkan dan menjelaskan isi buku pelajaran yang seharusnya bisa dibaca sendiri oleh anak. Proses belajar mengajar yang masih didominasi sitem satu arah ini mengakibatkan banyak kesulitan dalam mengembangkan minat baca pada anak.
Kiat untuk menumbuhkan minat baca anak antara lain bacakan buku sejak anak lahir, ajak anak ke toko buku/perpustakaan, beli buku yang menarik minat anak, sisihkan uang untuk membeli buku, ciptakan perpustakaan keluarga, tukar buku dengan teman, hilangkan penghambat seperti TV atau Playstation, peran ibu sangat berperan dengan hal ini dengan memberi hadiah (reward) yang memperbesar semangat membaca, peran guru juga sangat penting dengan memberi lebih banyak tugas dengan anak didik agar dia membaca dan mencari di perpustakaan,  jadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan setiap hari.
Rendahnya minat baca dikalangan siswa dan masyarakat Indonesia pada umumnya berpengaruh buruk terhadap kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan bangsa Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangganya. Kualitas pendidikan yang rendah ini berimplikasi pada rendahnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola masa depan dan lambatnya kemiskinan teratasi.
                2. Masalah
                                Rendahnya Minat Baca Anak di Indonesia
                3. Rumusan Masalah
Ø  Bagaimana upaya meningkatkan minat baca di kalangan pelajar ?
4. Tujuan
F  Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi penyebab rendahnya minat baca dikalangan siswa di Indonesia
F  Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan untuk meningkatkan minat baca dikalangan siswa di Indonesia











BAB II
B. ISI
                Secara umum minat baca bangsa Indonesia, terutama anak-anak relatif sangat rendah. Terutama jika dibandingkan dengan minat baca negara-negara berkembang lainnya. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menanamkan minat baca sejak anak-anak usia dini.
                1. Bebarapa Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca
Jika kita memperhatikan rendahnya minat baca dikalangan siswa di Indonesia, sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
o   Karena membaca bukan budaya masyarakat Indonesia. Kita lebih terbiasa mendengar orang tua ataupun kakek nenek kita bercerita dan mendongeng ketimbang membaca buku cerita.
o   Pengaruh budaya dengar, tonton, dan media elektronik yang berkembang pesat. Anak tidak dibiasakannya mengisi waktu luang dengan membaca buku, sebaliknya tahan berlama-lama nonton televisi. Ada yang bilang bahwa budaya baca di Indonesia yang memprihatinkan ini karena kita langsung meloncat dari budaya lisan ke gambar (televisi dan film). Sedangkan negara-negara barat dimulai dari budaya bicara, baca, baru ke gambar.
o   Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat pelajar atau mahasiswa harus membaca buku, mencari, dan menentukan informasi lebih dari sumber yang diajarkan di sekolah
o   Kurang tersedianya buku-buku yang berkualitas dengan harga yang terjangkau juga menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca. Hal itu diperparah minimnya perpustakaan di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau. Juga kurang memadainya koleksi, fasilitas, dan pelayanan yang ada. Termasuk, tidak meratanya penerbitan dan distribusi buku ke berbagai daerah.
2. Kiat Meningkatkan Minat Baca
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi faktor-faktor tersebut di atas, antara lain :
o   Selain sekolah sebagai institusi yang mengajarkan membaca, peran ibu dinilai amat berpengaruh. Seorang ibu biasanya memiliki waktu jauh lebih banyak dibandingkan ayah. Anak juga lebih dekat dengan ibu. Ibu punya kekuatan luar biasa untuk membentuk anak. Kalau ibu menggunakan peranannya dalam konteks memberikan contoh yang baik bagi anaknya, seperti membaca maka anak akan menjadi pembaca.
o   Mengenalkan buku/bacaan terhadap anak sejak kecil, serta membiasakan diri untuk mengajak anak mengunjungi toko buku dan perpustakaan
o   Guru atau dosen lebih sering memberi tugas yang membuat anak didik harus mencari informasi di perpustakaan.
o   Saling membacakan secara bergantian dalam suatu kelompok dapat memberikan nuansa berbeda pada materi yang dibacanya, kemudian dilanjutkan dengan membahas inti bacaanya.
o   Mengundang penulis, narasumber atau tokoh yang berhubungan dengan buku yang dibaca. Sehingga dapat memotivasi untuk juga berkarya tulis
3. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca
·         Masih rendahnya kemahiran membaca siswa di sekolah
·         Sistem pembelajaran di Indoensia belum membuat anak-anak/siswa/mahasiswa harus membaca buku (lebih banyak lebih baik), mencari infromasi/pengetahan lebih dari apa yang diajarkan, mengapresiasi karya-karya ilmiah, filsafat, sastra, dan sebagainya.
·         Banyaknya jenis hiburan, permainan dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian anak-anak dan orang dewasa dari buku.
4. Upaya Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini
1.       Proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya.
2.       Menekan harga buku bacaan maupu buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli masyarakat.
3.       Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik.
4.       Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak.
5.       Menumbuhkan minat baca sejak dini
6.       Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap kota/kabupaten dengan melibatkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku, Depdiknas, dan sekolah-sekolah
7.       Di rumah orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya











C. PENUTUP
                1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan tentang minat baca tersebut di atas, dapatlah disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1.       Bahwa minat baca masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak relatif rendah. Mereka lebih senang mencari hiburan pada acara di TV, warnet, mall, playstation atau tempat hiburan lainnya dibanding membaca buku di perpustakaan
2.       Minat baca perlu ditumbuhkan sejak usia dini. Sejak mereka telah bisa membaca
3.       Sekolah dan guru belum membudayakan siswa untuk menggunakan perpustakaan sebagai salah satu sumber pelajar. Sehingga siswa sangat rendah apresiasinya terhadap karya sastra maupun buku maupun karya tulis lainnya.
4.       Minimnya koleksi buku di perpustakaan. Di samping itu, perpustakaan yang ada tidak dikelola secara profesional.
5.       Kurang tersedianya buku-buku yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
6.       Pengaruh budaya dengar, tonton, dan media elektronik yang berkembang pesat.
7.       Kurang memadainya koleksi, fasilitas, dan pelayanan yang ada
8.       Tidak meratanya penerbitan dan distribusi buku ke berbagai daerah.
9.       Sistem pembelajaran di Indonesia yang belum membuat pelajar atau mahasiswa harus membaca buku, mencari, dan menentukan informasi lebih dari sumber yang diajarkan di sekolah
2. Saran
                Berdasarkan simpulan tersebut diatas, maka dapat dikemukakan saran-saran untuk menumbuhkan minat baca anak sebagai berikut :
1.       Perlu digalakkan event-event (acara) yang dapat menumbuhkan minat baca di masyarakat luas, seperti acara-acara yang mengangkat dunia literasi sudah diselenggarakan di Indonesia, diantaranya ada ‘Hari Buku Nasional’ dan ‘Hari Kunjungan Perpustakaan’.
2.       Orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca apa saja, menyediakan bahan-bahan bacaan yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan
3.       Memperbanyak jumlah perpustakaan secara merata di setiap kota/kabupaten di Indonesia.





DAFTAR PUSTAKA
·         Baderi, H. A. 2005. Meningkatkan Minat Baca Masyarakat melalui Suatu Kelembagaan Nasional, Wacana ke Arah Pembentukan Sebuah Lembaga Nasional Pembudayaan Masyarakat Membaca. Orasi Ilmiah Pengukuhan Pustakawan Utama. Jakarta : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (www.republika.co.id)
·         Elin. 2007. Tanamkan Minat Baca Sejak Dini. (http//www.kotabogor.go.id)
·         http//bataviase.co.id
·         http//duniaperpustakaan.com
·         http//wikipedia.com
·         http//wordpress.com/karya-ilmiah-menurunnya-minat-baca-anak
·         Nia. 2007. Teacher-Librarian : Perlukah ?. (http//kinikubisa.com)




















RENDAHNYA MINAT BACA ANAK DI INDONESIA

 






DISUSUN OLEH
MAULIDA HASANAH





Tidak ada komentar:

Posting Komentar